Kemenag Flotim Selenggarakan Kegiatan Pembinaan Bagi Para Penyuluh Agama Katolik

Pembinaan Penyuluh Oleh Kemenag Flotim

Penyuluh Agama adalah seseorang yang diberi tugas dan tanggung-jawab dan wewenang oleh pemerintah ( KEMENAG FLOTIM ) untuk melaksanakan bimbingan Keagamaan, penyuluhan pembangunan, melalui bahasa agama kepada kelompok sasaran. Seorang penyuluh agama harus mempersiapkan diri sebaik baiknya, memiliki wawasan keagamaan dan wawasan kebangsaan yang memadai dalam rangka membangun kehidupan masyarakat yang Agamis, Nasionalis, Beriman, Bertaqwa, dan Berbudi Pekerti Luhur.

Dalam lingkup Kantor Kementerian Agama Kabupaten Flores Timur / Kemenag Flotim, tugas seorang penyuluh agama (baik; PNS/PPPK/Non PNS), menjadi titik perhatian utama karena bahwasannya menjadi gardah terdepan dalam mensosialisasikan nilai-nilai keagamaan di tengah-tengah tata dunia. Hal ini dibuktikan dengan telah terselenggaranya kegiatan pembinaan rutin bagi para penyuluh setahun sekali, menyelenggarakan ajang perlombaan bagi para penyuluh teladan, kunjungan rutin dari team kantor kepada para penyuluh dalam menjalankan tugas di lapangan, serta telah dibentuk kelompok kerja penyuluh setiap agama di bawah payung Kantor Kementerian Agama Kabupaten Flores Timur.

Pada hari ini (Kamis, 07 Maret 2024 – Pkl. 09.00 Wita-13.30), Kantor Kementerian Agama Kabupaten Flores Timur melalui Seksi Urusan Agama Katolik kembali menyelenggarakan program kegiatan pembinaan bagi seluruh penyuluh agama katolik bertempat di Aula Kantor, dengan mengangkat tema pembinaan tentang ‘Moderasi Beragama Yang Ekspansif Di Era Digital Menuju Flores Timur Maju’. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Sekjen Keuskupan Larantuka ‘RD. Ancis Kwaelaga’ (pemateri), Kasubag TU, Kepala Seksi Urakat, Kepala Seksi Bimas Islam, Penyelenggara Kristen, Pengawas Pendidikan Agama Katolik, dan juga Penyuluh Agama Katolik (PNS/PPPK/Non PNS).

Kegiatan ini diawali dengan perayaan Ekaristi yang langsung di pimpin oleh RD. Ancis Kwaelaga (Sekjen Keuskupan Larantuka) yang mana beliau sebagai pemateri dalam kegiatan pembinaan ini. Pada saat momen membuka kegiatan, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Flores Timur ‘Yosef Aloysius Babaputra’ dalam kata sambutannya menegaskan bahwa, penyuluh agama selain sebagai ‘figur’ juga berperan sebagai ‘pemimpin masyarakat’, sebagai garda terdepan penegak nilai-nilai universal keagamaan, sebagai penengah dalam menyelesaikan masalah intoleran antar agama ataupun masalah-masalah ekstrim yang mengatasnamakan agama, sebagai penengah dalam menangani masalah-masalah kemasyarakatan serta masalah kenegaraan, serta berpartisipasi secara aktif dalam rangkah mendukung program pembangunan yang dicanangkan oleh pemerintah. Lebih lanjut beliau pun menegaskan bahwa, penyuluh mempunyai peranan untuk membimbing manusia untuk dapat hidup rukun, cerdas, mandiri serta sejahtera lahir dan batin.

Dalam materi pembinaan yang dipaparkan kepada para penyuluh agama katolik lingkup Kantor Kementerian Agama Kabupaten Flores Timur ini, RD. Ancis Kwaelaga sebagai pemateri memotivasi para peserta untuk dapat menjadi pejuang nilai moderasi beragama dalam masyarakat yang pluralis. Untuk menegakan moderasi beragama itu sendiri, maka seorang penyuluh agama harus bersikap ‘moderat’ serta mampu menunjukan energi yang positif dari dalam dirinya sehingga ia tidak mudah terpancing dengan berbagai konflik yang meretakkan kehidupan bersama. Selain itu juga, seorang penyuluh agama harus mampu memberi diri untuk bermitra dengan masyarakat dan setiap elemen, dan sebisanya harus mampu menjadi penengah dalam menyelesaikan berbagai konflik kehidupan antar agama yang terjadi. Untuk mewujudkan nilai moderasi beragama konteks Lamaholot, kita pun dituntut untuk kembali pada poros budaya yang original sebagai jati diri yang mampu menghimpun keberagaman dalam semangat persaudaraan yang utuh.

Exit mobile version