Press release. Bulan Terang Ikan Terbang ( Abu Larantuka )
Larantuka adalah surga dimasa lalu namun ia kini hanya tinggal sejarah yang tak berdaya , orang orang menyerah dalam kemiskinan hidup dalam halusinasi tentang kesejahteraan seperti juga Abu yang terjebak dalam dongeng dongeng dan juga janji janji tentang kebebasan finansial , digerogoti macam rupa janji politik yang tak pernah berpihak pada kehidupan.
Abu yang kalah terus mencari makna hidup diantara puing puing harapan yang tercecer di dermaga. Abu jatuh cinta pada mimpi mimpinya. Mimpi yang tak mungkin mewujud. Khayalan khayalan dangkalnya telah sublim dengan kenyataan hidup. Khayalan dan kenyataan seolah berebut peran dalam kehidupan Abu.
Kesunyian mengantarkan Abu pada pertanyaan pertanyaan tentang hidup. Pertanyaan pertanyaan yang Abu tak memiliki jawabannya. Pertanyaan pertanyaan yang terus dicari di tengah kehidupannya yang miskin dan marjinal di antara ikan ikan kering yang di jemur di atas batu yang memanas oleh matahari kota Larantuka Abu bertanya pada langit pada semesta yang ia tak tau dimana Tuhan , dimana keadilan , apa itu Tuhan apa itu keadilan.
Abu memeluk sunyi tanpa tau arti sunyi.
Ia tenggelam dalam pencarian dan pertanyaan yang ber ubah menjadi labirin dalam lingkaran kehidupan yang ia jalani .
Abu sudah lama tidak ada dalam data dan statistik namun menyusuri kota bernama Larantuka.
Demikianlah yang coba diaplikasikan atau direspon oleh MOH. ZAINI RATULOLI seorang seniman asal Larantuka Flores Timur kedalam bentuk karya seni pertunjukan yang akan dimainkan di PPI AMAGARAPATI LARANTUKA Flores Timur NTT pada tgl 22 November 2024 jam 16.00 WITA yang dapat disaksikan secara langsung.
Karya ini adalah bentuk Presentasi karya dari keikutsertaan MOH. ZAINI RATULOLI dalam mengikuti Dapur LTC 2024 yang diadakan oleh PTLK MTN Kemendikbud Ristek RI bekerjasama dengan Lab Dapur Indonesiana .