DomaiNesia
DomaiNesia

Solidaritas Guru Agama Katolik PPG Batch 3 Kementrian Agama Kabupaten Flores Timur

solidaritas kedukaan guru kementrian agama kabupaten flores timur
banner QRIS Perpus jejak Zaman

Koordinator peserta PPG Batch 3 Guru Pendidikan Agama Katolik Kementerian Agama Kabupaten Flores Timur , Thomas Are, menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih yang mendalam kepada rekan-rekan seperjuangan sebanyak 85 guru pendidikan agama katolik_peserta PPG Batch 3 Kemenag Flotim atas semangat kebersamaan dan aksi nyata solidaritas yang telah ditunjukkan selama proses Pendidikan Profesi Guru (PPG) berlangsung.

Menurut Thomas, perjalanan PPG bukan hanya sekadar proses akademik menuju gelar profesional “Gr.”, tetapi juga proses pembentukan pribadi guru yang berbelarasa, peduli, dan berjiwa komunitas. Ia menegaskan bahwa profesionalitas seorang guru sejati tidak hanya diukur dari kemampuan akademik, tetapi juga dari semangat kolaborasi dan kebersamaan yang saling menguatkan. “PPG ini menjadi ruang pembelajaran untuk membentuk guru yang melayani dengan hati seturut Visi Kristiani,” ujarnya.

www.domainesia.com

Semangat solidaritas ini berawal dari pesan inspiratif Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Flores Timur, Yosef Aloysius Babaputra, dalam pembekalan sebelum pelaksanaan Pre-Test dan pengumuman peserta. Beliau menegaskan bahwa guru sejati tidak berjalan sendiri, melainkan saling menopang dalam semangat persaudaraan seturut Visi Kristiani. Pesan tersebut juga terus digaungkan oleh Kepala Seksi Pendidikan Katolik, Adrianus Bajuga Haliwala, melalui berbagai komunikasi dan pendampingan kepada para peserta agar tetap menjaga kebersamaan dan saling memberdayakan.

Semangat itu kemudian diwujudkan dalam tindakan nyata kepedulian. Pada 22 September 2025, saat ayahanda dari peserta Veronika Martha Ina Palan (Guru SMAS Ile Boleng) berpulang, para peserta PPG bergerak menggalang dana solidaritas. Beberapa rekan hadir langsung di rumah duka memberikan dukungan moral dan doa penghiburan. Aksi tersebut menjadi sumber penguatan bagi Ibu Veronika untuk kembali melanjutkan perjuangan dalam pendidikan profesinya.

Aksi solidaritas serupa kembali terwujud pada 22 Oktober 2025, ketika Ayahanda Yosefina Puhu Gelong (Guru SDI Woka) berpulang ke hadapan Tuhan. Para peserta PPG kembali bersatu dalam cinta kasih dengan menggalang dana yang dihantarkan langsung oleh perwakilan wilayah Adonara, dikoordinasikan oleh bendahara tim, Servina Buka Buri. Kebersamaan itu berlanjut pada 27 Oktober 2025, saat Ayahanda Ibu Anita Lamahoda (Guru SMPN 2 Adotim) berpulang. Donasi solidaritas kembali dihimpun dan diserahkan langsung oleh perwakilan peserta dari wilayah Adonara Timur.

“Bagi kami, aksi kecil ini bukan sekadar bantuan finansial, tetapi wujud nyata spiritualitas solidaritas yang menjadi napas kebersamaan selama PPG berlangsung. Kami belajar bahwa keberhasilan sejati bukanlah milik individu, melainkan buah dari perjuangan dan kasih persaudaraan,” ungkap Thomas Are.

Sebagai tindak lanjut, Thomas berharap agar semangat solidaritas yang telah tumbuh selama PPG dapat terus terpelihara. Ia mengusulkan pembentukan Forum Group Discussion dan Solidaritas Guru Pendidikan Agama Katolik Flores Timur (FGDS-GPAK Flotim) di bawah naungan Kementerian Agama Kabupaten Flores Timur.

Forum ini diharapkan menjadi wadah berbagi pengetahuan, memperkuat profesionalitas, serta mempererat persaudaraan iman di antara guru-guru Pendidikan Agama Katolik di Flores Timur. “Menjadi guru bukan hanya soal mengajar, tetapi tentang mengasihi, berbagi, dan melayani dengan ketulusan hati, meneladani Kristus Sang Guru Sejati,” pungkasnya.

banner 400x130 buku murah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Math Captcha
7 + = 15