Kupang, 3 November 2025 — Suasana penuh syukur dan sukacita menyelimuti Aula Utama STIKes Maranatha Kupang saat seluruh civitas academica merayakan puncak Dies Natalis ke-16. Perayaan yang berlangsung di kampus yang terletak di Jalan Kampung Bajawa–Nasipanaf, Desa Baumata Barat, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur itu menjadi momentum istimewa untuk mengenang perjalanan panjang lembaga ini dalam dunia pendidikan kesehatan.
Acara diawali dengan ibadah syukur yang dipimpin oleh Pdt. Roni Runtu, M.Th. Dalam khotbahnya, beliau mengingatkan bahwa ulang tahun bukan hanya seremoni rutin, melainkan ajakan untuk merenungkan perjalanan yang telah ditempuh serta menegaskan kembali arah langkah ke depan agar tetap selaras dengan panggilan pelayanan melalui pendidikan.

Hadir dalam kesempatan tersebut para dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan, serta tamu undangan, termasuk Drs. Semuel Selan, pendiri Yayasan Maranatha Nusa Tenggara Timur yang menaungi STIKes Maranatha Kupang, bersama jajaran pengurus yayasan yang selama ini setia mendukung kemajuan kampus.
Menapak Jejak 16 Tahun Perjalanan
Ketua STIKes Maranatha Kupang, Awaliyah Muslimah Suwetty, S.Kep., Ns., M.Kep., mengajak seluruh sivitas akademika untuk bersama-sama menelusuri kembali jejak perjuangan kampus. Ia tidak berdiri sendiri di podium, melainkan memberikan ruang bagi para saksi perjalanan kampus untuk berbagi kisah — Damita Palalangan mewakili dosen senior, Ros Selan sebagai tenaga kependidikan, Muhammad Saleh Nuwa yang kini menjadi dosen sekaligus alumni, serta Servasius Ratu Banin dan Siti Sakinah sebagai perwakilan dosen aktif.
Dalam kilas baliknya, mereka menggambarkan masa-masa awal kampus yang berdiri sebagai Akademi Keperawatan Maranatha Groups dengan segala keterbatasan fasilitas. Gedung permanen belum dimiliki, kegiatan belajar sering berpindah kontrakan, dan lingkungan sekitar masih sederhana—penuh semak, berdebu saat kemarau, dan becek ketika hujan. Bahkan, hewan ternak warga kerap melintas di area kampus. Namun di tengah keterbatasan itu, semangat belajar dan mengabdi tidak pernah pudar.
Berkat dukungan Yayasan Maranatha NTT, kini STIKes Maranatha Kupang telah tumbuh pesat dengan tiga gedung berlantai tiga dan rencana pembangunan gedung baru yang sedang dipersiapkan. “Kita telah menempuh perjalanan panjang dengan banyak kemajuan, bukan hanya dalam infrastruktur, tetapi juga dalam karya dan kontribusi nyata bagi masyarakat,” tutur Damita Palalangan. Ia menutup kesaksiannya dengan pesan penuh makna, “Teruslah menjadi berkat bagi masyarakat.”
Menanggapi hal itu, Ketua STIKes Maranatha menegaskan pentingnya rasa syukur dan tekad bersama menuju visi 2040 sebagai institusi pendidikan kesehatan unggul. “Segala pencapaian ini adalah hasil kerja keras, inovasi, dan kasih yang menjiwai setiap langkah kita,” ujarnya yang disambut tepuk tangan meriah hadirin.
Puncak Perayaan yang Penuh Warna dan Apresiasi
Suasana malam puncak Dies Natalis berlangsung hangat dan meriah. Acara dipandu oleh Marissa Dillak, selebgram dengan karakter khas Susi Mince, bersama Ermi Alang, dosen Prodi Kebidanan. Gelak tawa dan tepuk tangan memenuhi aula saat mahasiswa menampilkan berbagai hiburan, mulai dari tarian tradisional, paduan suara, stand up comedy oleh Sirilus Selaka, hingga penampilan energik dari Jemmy Dance Academy.
Puncak acara ditandai dengan pemberian penghargaan bagi para dosen, mahasiswa, dan program studi berprestasi. Dalam kategori SINTA Score Overall tertinggi, penghargaan diberikan kepada tiga dosen: Ns. Stefanus M. Kiik, M.Kep., Sp.Kep.Kom, Awaliyah M. Suwetty, S.Kep., Ns., M.Kep., dan Dr. Roslin E. M. Sormin, SST., M.Kes.
Program Studi D3 Keperawatan dianugerahi penghargaan atas jumlah penelitian terbanyak yang lolos hibah kompetitif nasional, sementara Profesi Ners unggul dalam kategori pengabdian masyarakat terbanyak. Adapun S1 Ilmu Keperawatan meraih penghargaan atas jumlah Hak Kekayaan Intelektual (HKI) terbanyak dari luaran penelitian dan pengabdian masyarakat.
Tak hanya itu, sejumlah dosen juga menorehkan prestasi di tingkat nasional dengan meraih hibah penelitian dan pengabdian masyarakat dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Beberapa penelitian yang lolos di antaranya:
• Efektivitas Metode Wish and Drive dengan Pendekatan Kearifan Lokal terhadap Pengetahuan dan Motivasi Wanita Usia Subur pada Skrining Kanker Serviks di Bakunase (Ketua: Priyati Rihi)
• Peran Discharge Planning dalam Mencegah Readmisi Pasien ODGJ: Studi Kasus di RS Jiwa Naimata (Yohana Teodosia Setu)
• Pengaruh Edukasi Berbasis Aplikasi Android SEDIA dalam Meningkatkan Self-Efficacy Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di Kota Kupang (Stefania E. Tefa)
Penelitian lainnya meliputi karya Welmince P. Nggorong tentang pemberdayaan keluarga pada pencegahan komplikasi hipertensi dan Theodehild M. Theresia Dee mengenai edukasi dan intervensi keluarga dalam pencegahan ulkus diabetikum. Sementara itu, Flavianus Riantiarno turut terlibat sebagai anggota tim nasional dalam Riset Konsorsium Unggulan Berdampak (RIKUB) 2025, berjudul IN-SIGHT: Purwarupa Sistem Adaptif AI-SEL Berbasis Budaya dan Desain Ramah Iklim untuk Deteksi dan Respons Cepat Bunuh Diri di Kampus, yang diketuai oleh Dr. Heni Dwi Windarwati (Universitas Brawijaya).
Dalam bidang pengabdian masyarakat, dua program unggulan yang meraih hibah kompetitif nasional antara lain:
• Self Management Education (SME) Pencegahan Penularan TB Paru Berbasis Keluarga melalui Pemberdayaan Kader di Desa Manusak oleh Muhammad Saleh Nuwa
• GeMar SehatI (Gerakan Remaja Sehat Jiwa) oleh Flavianus Riantiarno dan tim, yang memadukan literasi kesehatan jiwa, pelatihan deteksi dini, dan pembentukan kader sehat jiwa berbasis kearifan lokal.
Rangkaian Kegiatan Menyemarakkan Dies Natalis
Menjelang malam puncak, kampus telah diramaikan dengan berbagai kegiatan akademik, olahraga, dan seni yang digelar oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STIKes Maranatha Kupang. Lomba debat ilmiah, pidato, poster, dan esai berpadu dengan pertandingan futsal, voli, serta kompetisi minat dan bakat seperti paduan suara, menyanyi solo, dan gim daring.
Pada Sabtu, 1 November 2025, empat kegiatan besar turut mewarnai perayaan, yakni STIKMA Fun and Run, senam Zumba bersama Zin Kiky, donor darah bekerja sama dengan PMI Provinsi NTT, dan Cultural Night yang memamerkan keanekaragaman budaya mahasiswa dari berbagai daerah di NTT serta dari Timor Leste.
Dalam kegiatan Fun and Run, peserta berjalan santai menyusuri rute Kampus–Kompleks AURI–Gua Jepang–Kampus sambil memungut sampah plastik dan non-organik, sebagai bentuk nyata kepedulian terhadap lingkungan. Kegiatan donor darah menghasilkan 45 kantong darah, terdiri dari golongan A (15), B (16), O (12), dan AB (3).
Sementara itu, Cultural Night menjadi puncak kebersamaan yang menggembirakan. Mahasiswa tampil memesona dengan busana adat, menyajikan tarian daerah, dan memperkenalkan kuliner tradisional dari daerah asal masing-masing. Keberagaman itu menjadi simbol harmoni kehidupan kampus yang terus tumbuh di bawah semangat kasih dan pelayanan.
Ditulis oleh: Saverinus Suhardin



















