DomaiNesia
DomaiNesia

Pinjam Gulir Buku TBM Lautan Ilmu , Program Baik Yang Wajib Direspon Antusiasme Pegiat Literasi

TBM Lautan Ilmu Kabupaten Flores Timur Program Pinjam Gulir Buku Bacaan
banner 400x130 buku murah

Hampir setahun berjalan, program Pinjam Gulir Buku TBM Lautan Ilmu sudah berhasil menggulirkan 500 lebih judul buku untuk dibaca berbagai kalangan di area Larantuka dan sekitarnya. Program ini diminati oleh beberapa komunitas, dan secara bulanan mereka merotasikan buku bacaan anak dimaksud.

Menurut Zaini, pengelola TBM lautan Ilmu, bahwa program pinjam gulir ini dibuat untuk mengoptimalkan keterbacaan buku sekaligus membantu penyediaan buku bagi komunitas-komunitas di lingkup Flores Timur. “Ada seribu buku bacaan anak, yang memiliki kualitas baik, yang siap digulirkan ke komunitas literasi dengan harapan masalah ketersediaan buku bisa teratasi”, tambahnya.

www.domainesia.com

Beberapa komunitas mengaku mendapatkan 20 judul buku bacaan anak untuk dipinjam setiap bulan. Setiap bulan, komunitas yang mengikuti program dipastikan memiliki judul-judul buku bacaan baru. Hal ini berarti, program yang dilakukan TBM Lautan Ilmu ini dapat menyuplai hingga 50 komunitas di Flores Timur per bulan. Sehingga komunitas literasi pun tidak perlu biaya pengadaan buku, yang mungkin saat ini tergolong mahal.

TBM Lautan Ilmu mengaku bahwa program pinjam gilir buku dapat diikuti oleh berbagai komunitas literasi, mulai komunitas literasi sekolah, komunitas literasi desa, taman bacaan masyarakat, dan sejenisnya, dengan syarat mampu menjaga kondisi buku agar tetap baik dan layak baca.

Gaung program Pinjam Gulir Buku TBM Lautan Ilmu, nampaknya belum merata direspon oleh pengelola komunitas literasi. Hingga saat ini, komunitas di sekitar Larantuka adalah yang paling aktif merespon, sementara rekan pegiat di pelbagai desa yang jauh dari pusat kota belum menampakkan antusiasme dengan berbagai alasan.

Kendala transportasi merupakan salah satu tantangan yang belum nampak solusinya. Para pengelola komunitas yang jauh dari pusat kabupaten mungkin tertarik, namun aneka biaya transportasi untuk mengambil 20 judul buku bacaan anak perbulan pun terasa memberatkan.

Perlu sekurang-kurangnya Rp. 50.000,- untuk bisa mendistribusikan buku Program Pinjam Gulir ini ke satu tempat di pinggiran Flores Timur. Bagi komunitas yang sudah mapan, tentu itu tak masalah. Problem justru muncul ketika komunitas literasi masih baru, atau pengelolaannya lebih ke sistem relawan. Tak ada pemasukan bagi komunitas literasi, dan minimnya masyarakat yang berdonasi pada sektor ini, turut memperkokoh tantangan distribusi.

Ada sejumlah regulasi yang mungkin membantu eksistensi komunitas literasi atau sejenisnya di desa-desa, salah satunya adalah ada mata anggaran dana desa terkait ini. Tetapi tentu semua kembali pada kebutuhan yang dianggap prioritas oleh masing-masing wilayah.

Komunitas Jejak Zaman, sebuah wadah yang antusias mengkaji pendidikan kebudayaan, menyampaikan bahwa berdasarkan pengalam peradaban di nusantara, memang tidak semua upaya sektor pendidikan (termasuk literasi) terbiayai oleh pemerintah. Pendidikan di lingkup keluarga, orang ahli yang berbagi ilmu, ataupun komunitas swadaya adalah segmen yang erat dengan kemandirian namun sangat menentukan arah kemajuan masyarakat.

TBM Lautan Ilmu pun terus melakukan refleksi terkait pinjam gulir buku ini. Dan optimis program akan berjalan lebih baik ditahun berikutnya. Terlepas dari berbagai tantangan, Program Pinjam Gulir Buku TBM Lautan Ilmu adalah program baik. Dan sudah selayaknya jika program baik disambut pula dengan antusiasme tinggi.
( Liputan Khusus Redaksi ZamanNewsID )

banner 400x130 buku murah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *