Larantuka — Di bawah rindangnya pohon bidara di pelataran sekolah, suasana belajar di SMK Sura Dewa Larantuka terasa berbeda pada Senin, 20 Oktober 2025. Bukan di ruang kelas seperti biasa, melainkan di alam terbuka — sederhana namun penuh makna. Siswa kelas X RPL A mengikuti pembelajaran mata pelajaran Seni Budaya yang dipandu oleh guru mereka, Moh. Zaini Ratuloli, dengan tema reflektif “Saya Yakin Setiap Anak Itu Istimewa Dengan Bakatnya”.
Dengan bahan sederhana dari barang-barang bekas dan benda di sekitar, para siswa diajak untuk berkreasi, mewarnai, dan bereksplorasi bebas dengan warna serta motif. Tidak ada batasan tentang “indah” atau “tidak indah” — yang ditekankan justru nilai kesabaran dan ketekunan dalam proses berkarya.
“Bukan soal bagus atau tidak karyanya, tapi bisakah kita bersabar saat mencoba berkarya,” tulis Moh. Zaini Ratuloli dalam catatan reflektifnya. “Kesenian bukan soal keindahan, tapi tentang bersabar dalam keterbatasan, bertekun untuk menghasilkan karya, dan mampu mengapresiasi hasil karya orang lain.”

Kegiatan belajar di luar kelas ini menjadi pengalaman bermakna bagi siswa SMK Sura Dewa Larantuka, terutama dalam memahami bahwa seni adalah proses pembentukan karakter — bukan sekadar keterampilan menggambar atau mewarnai. Nilai-nilai kesabaran, ketekunan, dan penghargaan terhadap karya menjadi inti dari pembelajaran hari itu.
Pembelajaran kreatif semacam ini juga menjadi ciri khas pendekatan pendidikan di SMK Sura Dewa Larantuka yang terus mendorong siswa untuk menemukan potensi dan bakat mereka masing-masing. Di bawah bimbingan guru-guru inspiratif seperti Moh. Zaini Ratuloli, siswa tidak hanya diajak belajar secara teknis, tetapi juga diajarkan untuk menemukan makna dan nilai kehidupan melalui proses belajar.


















