Club Baca Sura Dewa kembali menggelar pertemuan rutin di Sekretariat TBM Lautan Ilmu. Meski baru berdiri, komunitas literasi ini menunjukkan geliat yang kuat dalam menjaga semangat membaca, menulis, dan berdiskusi di kalangan remaja.
Pertemuan sore itu berlangsung hangat. Tiga anggota aktif — Ayu, Tasya, dan Alin — hadir untuk berbagi pengalaman seputar proses kreatif dan karya yang mereka hasilkan. Meski jumlah peserta belum banyak, penggerak TBM menegaskan bahwa inti kegiatan bukan pada kuantitas, melainkan konsistensi dan semangat belajar.
Ayu mendapat kesempatan pertama untuk membacakan kembali karya opini yang pernah ia lombakan. Tulisan tersebut mengangkat kegelisahan tentang perubahan budaya menulis di era digital — ketika banyak remaja lebih memilih menulis di media sosial ketimbang di buku harian, sehingga membuat karya rentan diplagiasi.
Dalam artikelnya, Ayu membandingkan dan mencari persamaan antara novel klasik “Siti Nurbaya” karya Marah Rusli dan sebuah karya sastra dari seorang penulis asal Adonara. Meskipun ia mengaku lupa nama penulisnya, diskusinya memantik percakapan menarik tentang perbedaan zaman dan cara berkarya.
Di kesempatan berikutnya, Tasya membagikan proses kreatifnya dalam menulis cerpen hingga akhirnya meraih prestasi pada Agenda Bulan Bahasa beberapa waktu lalu. Ia bercerita tentang bagaimana ia membangun karakter, menyusun alur, dan menemukan ide yang kuat untuk menyentuh pembaca. Pengalamannya menjadi inspirasi tersendiri bagi anggota lain yang sedang berlatih menulis.
Berbeda dengan dua rekannya, Alin lebih banyak menghabiskan waktu menonton film beberapa minggu terakhir. Ia pun membagikan ulasan tentang film yang mengangkat tema bullying di kalangan remaja , isu yang semakin merebak dan menjadi perhatian penting bagi orang tua maupun pemerhati pendidikan.
Diskusinya membuka ruang untuk membahas dampak bullying serta pentingnya pendampingan terhadap remaja dalam lingkungan sekolah.
Kegiatan yang berlangsung di TBM Lautan Ilmu ini memperlihatkan bahwa Club Baca Sura Dewa bukan sekadar tempat berkumpul, tetapi ruang belajar yang aman bagi peserta didik SMK Sura Dewa untuk melatih kemampuan literasi, berbicara di depan publik, dan mengasah kepercayaan diri.
Dari lingkaran kecil inilah, para remaja mulai belajar menyampaikan gagasan, berdiskusi sehat, serta menyiapkan diri untuk tampil di forum yang lebih besar di masa depan.
Dengan hadirnya kegiatan rutin seperti ini, Club Baca Sura Dewa diharapkan dapat terus menumbuhkan minat baca dan budaya menulis di kalangan generasi muda, sekaligus menjadi pelita kecil yang menjaga api literasi tetap menyala.


















