Berkat luar biasa dari adanya Program Perekrutan Guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja ( PPPK ) adalah peningkatan kesehjateraan guru yang signifikan. Seorang guru honorer dengan pendapatan pas-pasan, saat menjadi Guru PPPK terjadi perubahan pendapatan yang menggembirakan. Kebutuhan sehari hari, paling kurang sudah bisa terpenuhi.
Ratusan hingga ribuan guru honorer dapat diselamatkan dengan lahirnya program PPPK. Perbaikan kesehjateraan berdampak pada peningkatan profesionalimse dan secara tidak langsung meningkatkan kualitas pembelajaran yang bermuara pada kualitas pendidikan pada umumnya.
Berkat dirasakan oleh sebagian guru, namun petakapun hadir beriiringan. Pengurus PGRI Kabupaten Flores Timur menerima sejumlah aspirasi, suara hati dengan berbagai pernyataan diantaranya;
- “Selamat pagi pak,,maaf mengganggu,mau sampaikan pak,😭😭🙏 kami guru honor sekarang disekolah terancam sekali pak..ada guru pppk yang masuk,,jadi dengan sendrinya kami tergeser pak..hati kami hancur sekali pak..😭😭😭🙏🙏”
- Disekolah kami baru2 dapat guru pppk satu pak,,masuk di sekolah kami,terus guru honor yang wali kelas dua di ganti oleh guru pppk.,,sedangankan guru pppk sekolah asalnya lowong pak..terus guru honor yang mengabdi sudah 10 tahun terpaksa tegeser dngan catata jadi TU..pak.
Aspirasi ini memperlihatkan masih ada kekurangan dari program PPPK. Guru PPPK dari sekolah swasta, setelah lulus kiranya tetap ditempatkan di Sekolah Swasta. Jika PPPK dari sekolah swasta ditempatkan di sekolah negeri tentu memengaruhi keberadaan guru guru swasta di sekolah negeri. Mestinya, satu keputusan yang lahir tidak menyelamatkan kelompok tertentu dan mengorbankan pihak lain.
Sejumlah keluhan ini tidak boleh dilihat hal yang biasa-biasa saja. Perlu adanya evaluasi untuk meningkatkan hal yang unggul dan memperbaiki hal yang masih kurang.