STIKES Maranatha Kupang dan Instituto Superior Cristal (ISC) Timor Leste resmi memulai implementasi kerja sama internasional dengan kunjungan delegasi ISC pada Kamis (13/03/2025) di kampus yang berlokasi di Jl. Kampung Bajawa-Nasipanaf, Kab. Kupang, NTT. Kegiatan ini menjadi langkah nyata dalam memperkuat kolaborasi akademik dan pengabdian masyarakat lintas negara.
Kehadiran delegasi ISC Timor Leste yang terdiri dari Dr. Jacinto de Oliviera Junior, M.Pd selaku Wakil Rektor Bidang Akademik; Muhammad Syarifudin, M.Kep sebagai Dekan Fakultas Kesehatan; bersama 7 orang dosen dan 18 mahasiswa/i itu merupakan bentuk implementasi kerja sama internasional yang telah disepakati oleh kedua institusi melalui MoU yang resmi ditandatangani pada 18 Desember 2024 lalu.
Keluarga besar STIKes Maranatha Kupang menyambut kedatangan mereka dengan sapaan adat khas Timor bernama Natoni, pengalungan selendang/kain tenun dari berbagai daerah NTT, lalu mengantar rombongan tersebut ke aula utama kampus—tempat seremonial pembukaan berlangsung—diiringi musik dan tarian khas penyambutan tamu dari daerah Rote Ndao.
Tingkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat
Plt. Ketua STIKes Maranatha Kupang, Muhammad Saleh Nuwa, S.Kep.,Ns, M.Kep, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur dan terima kasih, karena atas kerja sama kedua institusi dan dukungan dari banyak pihak, acara pembukaan implementasi kerja sama internasional antara STIKes Maranatha Kupang dan ISC Timor Leste dapat berjalan dengan baik.
“Kami ucapkan selamat datang kepada seluruh delegasi ISC Timor Leste,” kata Muhammad Saleh Nuwa. “Selamat datang di Kampus Ungu: STIKes Maranatha Kupang.”
Muhammad Saleh Nuwa mengakui, kondisi kampus STIKes Maranatha Kupang mungkin masih terlihat sederhana. Meski demikian, sejak berdirinya hingga saat ini, Kampus Ungu tersebut sudah membantu banyak anak-anak dari berbagai wilayah NTT dalam meraih cita-cita sebagai tenaga kesehatan. Nama “Maranatha” yang bermakna “Tuhan Datang” juga menjadi ciri khas kampus dalam memberikan pelayanan yang menekankan pada nilai kasih kristiani.
Pada kesempatan itu, Muhammad Saleh Nuwa menyampaikan apresiasi kepada ISC Timor Leste yang berkenan melakukan kerja sama internasional dengan STIKes Maranatha Kupang. Menurutnya, kolaborasi antarnegara menjadi sebuah keniscayaan pada era globalisasi saat ini.
Ia menjelaskan, globalisasi memungkinkan setiap orang menjadi warga dunia. Saat ini setiap orang bisa berkarya di mana saja, asalkan memiliki kompetensi yang jelas dan dibutuhkan oleh orang atau negara setempat. “Orang Indonesia pasti ada yang bekerja di Timor Leste, begitu pun sebaliknya,” imbuh Muhammad Saleh Nuwa.
Menyadari peluang pasar kerja yang sangat luas tersebut, Muhammad Saleh Nuwa menilai hubungan kerja sama internasional institusi pendidikan sangat baik untuk mempersiapkan lulusan, sehingga bisa memanfaatkan peluang global tersebut. Menurutnya, kerja sama seperti yang dilakukan ISC Timor Leste dan STIKes Maranatha Kupang seperti yang dilakukan saat ini, tentunya memberi dampak positif bagi civitas academica kedua institusi—khususnya lagi bagi pengembangan diri mahasiswa/i.
Selain itu, Muhammad Saleh Nuwa juga meyakini, pertukaran ide melalui kerja sama internasional itu juga bisa berdampak luas bagi masyarakat luas. Menurutnya, kedua institusi bisa sama-sama memanfaatkan sumber daya yang dimiliki masing-masing, lalu dimanfaatkan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakat.
“Semoga kerja sama kita ini bisa memberi dampak bagi kualitas kesehatan masyarakatnya,” tambah Muhammad Saleh Nuwa.
Ia berharap, kerja sama internasional itu bisa menghasilkan ide-ide yang “out of the box”, sehingga bisa membantu atau mendukung pemerintah di kedua negara dalam upaya peningkatan kualitas kesehatan masyarakat. Muhammad Saleh Nuwa meyakini, proses kerja sama internasional itu akan berjalan dengan baik, karena karakter budaya maupun masalah kesehatan yang dihadapi kedua negara kurang lebih sama.
“Implementasi kerja sama ini memang lebih banyak terkait program pengabdian masyarakat,” lanjut Muhammad Saleh Nuwa, “selanjutnya nanti bisa dikembangkan untuk program pendidikan/pengajaran dan penelitian bersama.”
Di akhir kata sambutannya, Muhammad Saleh Nuwa berharap kegiatan perdana dari proses kerja sama internasional itu menjadi permulaan yang baik. Ia berharap, setelah itu bisa dilanjutkan lagi dengan bentuk implementasi program yang lain. “Kita terus berkarya dan bekerja sama untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat,” tandasnya.
ISC Timor Leste Terkesan
Delegasi Instituto Superior Cristal (ISC), Timor Leste mengaku terkesan dengan penerimaan yang diberikan oleh Keluarga Besar STIKes Maranatha Kupang. Kesan itu disampaikan secara langsung oleh Dr. Jacinto de Oliviera Junior, M.Pd selaku Wakil Rektor Bidang Akademik ISC saat memberikan kata sambutan pada seremonial pembukaan Pengabdian Masyarakat Internasional tersebut.
“Penerimaan yang hangat ini menunjukkan komitmen kerja sama yang baik,” kata Dr. Jacinto, “kami tidak salah memilih STIKes Maranatha Kupang sebagai rekan kolaborasi internasional.”
Pada kesempatan itu, Dr. Jacinto bercerita tentang latar belakang ISC Timor Leste berinisiatif melakukan kerja sama dengan STIKes Maranatha Kupang. Menurutnya, beberapa dosen mereka merupakan alumni dari Kampus Ungu juga, sehingga bagi mereka STIKes Maranatha Kupang itu salah satu kampus yang baik di NTT, Indonesia.
Dr. Jacinto juga berpikir, proses kerja sama internasional itu berjalan lancar berkat bimbingan dari Tuhan. Ia coba menghubungkan nama “Maranatha” yang bermakna “Tuhan datang” itu punya kemiripan dengan nama kampus mereka: Cristal. Menurutnya, Cristal itu merupakan akronim dari Kristus Tuhan Allah.
“Jadi, semua ini terjadi berkat kemurahan Tuhan,” kata Dr. Jacinto yang disambut tepuk tangan hadirin.
Pada kesempatan itu, Dr. Jacinto menanggapi secara positif ide-ide yang sudah disampaikan Muhammad Saleh Nuwa selaku pimpinan STIKes Maranatha Kupang. Ia juga berharap, kerja sama itu nantinya tidak sekadar dalam bentuk pengabdian masyarakat, tapi tridarma perguruan tinggi secara umum: pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
Dr. Jacinto mengakui, kunjungan ke STIKes Maranatha Kupang kali ini merupakan pengalaman pertama bagi ISC Timor Leste dalam kegiatan pengabdian masyarakat internasional yang melibatkan cukup banyak mahasiswa/i. Ia berharap, 18 orang mahasiswa/i dari jurusan kebidanan dan keperawatan itu bisa bekerja sama dengan civitas academica STIKes Maranatha Kupang dalam menerapkan ilmu dan pengetahuannya untuk peningkatan kualitas kesehatan masyarakat.
Selain itu, Dr. Jacinto juga berharap program pengabdian masyarakat itu nantinya bisa dilanjutkan dengan penelitian bersama atau kegiatan lain seperti seminar internasional maupun aktivitas positif lainnya.
Menurutnya, program kerja sama internasional itu tidak berfokus pada urusan akademik saja, tapi juga diarahkan sebagai sarana belajar untuk mengenal dan memahami budaya masing-masing, dan kegiatan positif lainnya.
Pada bagian akhir kata sambutannya, Dr. Jacinto juga mengundang Keluarga Besar STIKes Maranatha Kupang untuk melakukan kunjungan balik ke ICS Timor Leste pada masa mendatang, sesuai dengan waktu yang disepakati bersama. “Kami menunggu kehadiran STIKes Maranatha Kupang di ICS Timor Leste,” tandasnya.
Rangkaian Pengabdian Masyarakat Internasional
Setelah seremonial pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan perkenalan profil STIKes Maranatha Kupang. Selain itu, tuan rumah juga memperkenalkan berbagai kegiatan akademik maupun non-akademik. Bada Eksekutif Mahasiswa (BEM) STIKes Maranatha Kupang juga turut memperkenalkan berbagai budaya khas NTT, mulai dari hasil tenun, seni tari-tarian, makan lokal, dan kreativitas lainnya.
Ketua panitia kegiatan, Awaliyah M. Suwetty, S.Kep.,Ns, M.Kep, menjelaskan bahwa kegiatan pengabdian masyarakat internasional itu kurang lebih berlangsung kurang lebih 10 hari. Ia menjelaskan kegiatannya berupa tur akademik di kampus, lalu ada kuliah umum yang diberikan oleh dosen-dosen ISC Timor Leste kepada mahasiswa/i STIKes Maranatha Kupang.
Selain itu, delegasi mahasiswa/i ISC Timor Leste juga akan mengikuti kuliah bersama mahasiswa/i STIKes Maranatha Kupang. Selain itu, delegasi mahasiswa/i ISC Timor Leste juga akan mengikuti beberapa kegiatan ekstrakurikuler yang akan dilaksanakan bersama BEM STIKes Maranatha Kupang.
Awaliyah M. Suwetty menerangkan, kegiatan pengabdian masyarakat akan dilakukan di Desa Manusak, Kabupaten Kupang. Menurutnya, Desa Manusak merupakan desa binaan dari STIKes Maranatha Kupang. “Selama ini semua praktik mahasiswa maupun kegiatan pengabdian masyarakat dari STIKes Maranatha Kupang berpusat di Desa Manusak,” imbuhnya.
Karena itu, Awaliyah M. Suwetty menambahkan, program pengabdian masyarakan internasional itu juga akan terpusat di Desa Manusak. Menurutnya, ada beberapa kegiatan yang akan dilakukan di sana, di antaranya edukasi kesehatan; skrining atau pemeriksaan kesehatan; identifikasi masalah kesehatan melalui FGD (Focus Group Discusion); dan lainnya.
Penulis: Saverinus Suhardin (Dosen Prodi D3 Keperawatan STIKes Maranatha Kupang)