DomaiNesia
DomaiNesia

Stikes Maranatha : Sinergi Kampus dan Pemerintah Dalam Percepatan Penanganan Stunting di NTT

saverinus suhardin stikes maranatha
banner 400x130 buku murah

Upaya percepatan penanganan stunting di Nusa Tenggara Timur (NTT) semakin diperkuat dengan kolaborasi antara Dinas Kesehatan Provinsi NTT dengan STIKes Maranatha Kupang. Keduanya menggelar edukasi kesehatan yang bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang gizi buruk, stunting, dan penyakit menular.
Kegiatan yang berlangsung pada Kamis (15/05/2025) di aula kampus STIKes Maranatha Kupang ini dihadiri oleh jajaran pimpinan dan dosen STIKes, perwakilan Dinkes NTT, serta 650 mahasiswa dari berbagai program studi. Hadir pula dua narasumber utama: Joyce M. Tibuludji, SKM., M.Kes, Kepala Bidang SDM Dinkes NTT, dan dr. Hendriete Ina Mama, SpOG, dokter spesialis kandungan.

Menjadikan Kampus sebagai Penggerak Perubahan

www.domainesia.com

Ketua STIKes Maranatha Kupang, Muhammad Saleh Nuwa, menegaskan pentingnya peran institusi pendidikan dalam mendukung program kesehatan pemerintah. Menurutnya, kerja sama ini merupakan wujud dari implementasi MoU yang telah disepakati antara Pemprov NTT dan institusi pendidikan kesehatan, termasuk STIKes Maranatha Kupang.
“Kami memiliki tanggung jawab akademik dan sosial untuk berkontribusi dalam menyelesaikan masalah kesehatan, terutama stunting,” ungkapnya.

Ia juga menyoroti bahwa keterlibatan mahasiswa dalam program ini bukan sekadar pembelajaran, tetapi juga pemberdayaan agar mereka mampu menjadi agen perubahan di masyarakat. Dengan lebih dari 1.500 calon tenaga kesehatan, STIKes Maranatha Kupang siap mengembangkan berbagai strategi edukasi yang berkelanjutan.

Pentingnya Kolaborasi untuk Masyarakat Sehat

Kepala Bidang SDM Kesehatan Dinkes NTT, Joyce M. Tibuludji, menyampaikan apresiasi atas sinergi yang terjalin antara pemerintah dan dunia akademik. Ia menekankan bahwa keberhasilan penanganan stunting tidak bisa dilakukan secara terpisah, tetapi memerlukan keterlibatan berbagai pihak.
“Pemerintah membutuhkan dukungan dari institusi pendidikan, organisasi profesi, media, dan masyarakat untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang lebih baik,” ujarnya.
Ia juga berharap bahwa edukasi kesehatan ini tidak berhenti sebagai agenda seremonial, tetapi berkembang menjadi aksi nyata yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari oleh mahasiswa dan masyarakat luas.

Mahasiswa sebagai Pelopor Perubahan

Sesi edukasi diakhiri dengan diskusi interaktif, di mana mahasiswa aktif bertanya dan bertukar gagasan dengan para narasumber. Selain memperoleh pemahaman tentang stunting, mereka juga didorong untuk mulai menerapkan ilmu kesehatan sejak dini, baik dalam kehidupan pribadi maupun saat mereka terjun langsung ke masyarakat sebagai tenaga kesehatan nantinya.

“Mulailah dari diri sendiri—jadikan ilmu yang diperoleh sebagai pedoman untuk hidup sehat, lalu sebarkan ke masyarakat,” pesan para narasumber.

Melalui edukasi ini, STIKes Maranatha Kupang dan Dinkes NTT berharap dapat menciptakan generasi tenaga kesehatan yang berdaya, serta mendorong partisipasi aktif dalam menyelesaikan masalah kesehatan di NTT.
Penulis: Saverinus Suhardin (Dosen STIKes Maranatha Kupang)

banner 400x130 buku murah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *