Ukir Prestasi Baru, SMPN 3 Wulanggitang Hewa Juara Voli Putri Se-Flotim
- account_circle Gerardus Kuma Apeutung : Guru SMPN 3 Wulanggitang, penulis media lokal dan nasional.
- calendar_month Sab, 13 Des 2025
- visibility 116
- comment 0 komentar

SMPN 3 Wulanggitang – Bola servis dari Ori meluncur deras ke daerah lawan. Pengembalian yang kurang sempurna dari pemain lawan membuat bola membentur net. Bola masih berusaha diselamatkan. Namun tidak melewati net dan mati di daerah lawan. Itu adalah poin kemenangan untuk tim voli putri Spentig Hewa.
Seketika para pemain voli putri Spentig Hewa berteriak. Menumpahkan emosi mereka. Suara tangis kemudian pemain pecah. Lalu mereka saling berangkulan. Tenggelam dalam kebahagiaan. Pelatih, ofisial tim dan suporter Spentig Hewa pun berhamburan ke dalam lapangan. Merayakan kemenangan bersama para pemain.
Moment emosional tersebut terjadi di lapangan olahraga Kodim 1624 Flores Timur, Kamis, 11 Desember 2025. Poin kemenangan itu mengantar tim bola voli putri Spentig Hewa mencatatkan sejarah. Menjadi juara dalam turnamen perdana bola voli antarpelajar SMP se-Flores Timur yang diselenggarakan Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Flores Timur.
Prestasi ini diraih dengan sempurna. Sejak dari fase group hingga partai final, anak-anak pantai selatan Wulanggitang ini tidak pernah menelan kekalahan. Mereka selalu unggul atas lawan-lawannya.
Di babak penyisihan, tim voli putri Spentig Hewa tergabung dalam satu group bersama tim voli putri SMPN 1 Wulanggitang, SMP Satap Bogalima, dan SMPN 2 Tanjung Bunga. Menghadapi lawan-lawannya, tim Spentig Hewa memenangi tiga laga di fase group. Di laga perdana, Spentig Hewa unggul 4 – 1 atas SMPN 2 Tanjung Bunga. Di partai kedua, Spentig menang 3 – 0 atas SMPN 1 Wulanggitang. Dan di laga terakhir, Spentig menaklukkan SMP Satap Bogalima dengan skor 3 – 0.
Hasil ini mengantar anak asuhan Bento Uran melaju ke babak perempat final sebagai juara group. Di babak gugur ini, tim Spentig Hewa menantang tim SMPK Mater Inviolata. Dan anak-anak kota Renya ini berhasil ditaklukkan dengan skor 3 – 0. Spentig Hewa melaju ke semifinal.
Di semifinal, Spentig Hewa kembali menghadapi anak-anak Nagi. Penantangnya adalah tim SMPS St. Gabriel. Dan tiket final berhasil diraih tim Spentig Hewa setelah menang dengan skor meyakinkan 3 – 0.
Di partai puncak, laskar Spentig Hewa berhadapan tim dari ujung barat pulau Flores. Adalah tim voli putri SMPN 1 Tanjung Bunga yang menjadi lawan. Di final, kedua tim menyuguhkan permainan yang menarik dan mendebarkan. Sebuah pertandingan yang tidak hanya menguras tenaga tetapi juga emosi.
Setiap laga final memang selalu menghadirkan nuansa berbeda. Tensi pertandingan final selalu tinggi. Di laga final, pertarungan tidak hanya soal taktik dan stamina, tetapi juga ujian mental. Partai final sangat menuntut kekuatan stamina dan ketahanan mental.
Laga final selalu berbeda dari laga-laga sebelumnya. Animo penonton menyaksikan tim terbaik sangat tinggi. Membludaknya penonton membuat atmosfer laga final selalu panas. Pemain tidak hanya bertarung dengan tim lawan di lapangan tetapi juga berhadapan dengan teror suporter dari pinggir lapangan.
Laga final Spentig Hewa versus Spensa Tanjung Bunga berlangsung dalam tensi tinggi. Penonton yang banyak membuat suasana menjadi riuh dan berisik. Kondisi yang menghadirkan tekanan mental bagi anak-anak Spentig Hewa. Sebagaimana dikatakan kapten tim Spentig Hewa, Agustina Luruk Seran. Pemain asal Pantai Oa ini, berkata kami gugup ketika memasuki lapangan. Penonton banyak sekali.
Laga final berlangsung secara dramatis. Spentig Hewa kalah pada 2 set awal. Set pertama, Spentig Hewa menyerah dengan skor 25 – 23. Di set kedua, Spentig Hewa tumbang dengan skor 25 – 22. Dalam kondisi tertinggal, semangat anak-anak Spentig Hewa tidak patah. Nyali mereka tidak ciut.
Tangan dingin pelatih Bento Uran berhasil membangkitkan semangat bertanding anak-anak Spentig Hewa. Bento Uran menuturkan, “Setelah set ke-2, saya memberi instruksi kepada anak-anak untuk tetap tenang. Tidak boleh terpengaruh dengan penonton. Tingkatkan konsentrasi dalam bertanding. Dan kurangi membuat kesalahan sendiri”.
Terbukti. Pada tiga set terakhir, mereka bangkit dan melibas lawannya. Set ketiga direbut dengan skor 25 – 16. Mereka kembali unggul di set keempat dengan skor 25 – 21. Dan di set penentu, Spentig Hewa menghabisi lawannya dengan skor 15 – 11. Skor akhir 3 – 2 untuk kemenangan Spentig Hewa. Hasil akhir ini menahbiskan Spentig Hewa sebagai kampiun.
Prestasi ini sungguh membanggakan. Karena hasil yang diraih tidak didapat dengan mudah. Prestasi ini digapai di tengah kondisi alam yang menantang. Jalan menuju puncak ini tidak dilalui dengan mulus. Ada perjuangan. Ada pengorbanan. Ada tantangan.
Sejak persiapan, banyak waktu dikorbankan untuk latihan. Para pemain: Ori, Rista, Kris, Elsa, Noni, Tesa, Andini, Fatri, Tasya, Yani, Nesta bersama pelatih harus menggadai waktu istirahat siang untuk berlatih. Mereka rela pulang dari sekolah lebih lambat. Ketika warga Spentig Hewa sudah Kembali ke rumah, mereka masih bertahan di sekolah.
Sebagaimana dikatakan Noni, “Kalau jadwal latihan, kami biasa bawa makanan dari rumah. Setelah jam pulang, kami tidak pulang lagi ke rumah supaya sore bisa berlatih bersama Pa Bento”.
Tantangan juga dihadapi tim Spentig Hewa selama pertandingan. Mereka harus melewati medan yang berat dalam perjalanan pergi – pulang Larantuka. Pergi pagi dan pulang tengah malam. Menerobos dinginnya lembah Hokeng yang sepi. Melewati zona bahaya Gunung Lewotobi Laki-laki yang masih berstatus siaga.
Di musim hujan saat ini, ancaman lain tidak kalah bahaya. Banjir lahar dingin. Perjalanan harus melewati beberapa kali mati yang menjadi aliran banjir lahar dingin dari Gunung Lewotobi Laki-laki. Dan berulang kali kontingen Spentig Hewa terjebak banjir lahar dingin.
Tantangan ini adalah katrol yang mengangkat mereka ke puncak prestasi. Membentuk mental juara dalam diri anak-anak. Dan prestasi ini diraih berkat dukungan banyak pihak. Orang tua yang selalu mensupport anak-anaknya. Bahkan ada orang tua yang selalu menemani anak-anaknya setiap kali bertanding. Mereka selalu hadir di pinggir lapangan pertandingan. Memberikan dukungan secara nyata.
Anak asuh Bento Uran tidak hanya pulang membawa piala. Mereka menghadirkan kebanggaan bagi lembaga SMPN 3 Wulanggitang. Kepala SMPN 3 Wulanggitang, Kristina Sabu Punang memberikan apresiasi atas prestasi yang diraih ini. Kris Punang berujar, “Saya memberikan apresiasi kepada pemain, pelatih dan ofisial tim karena sudah mengharumkan nama lembaga. Juga terima kasih kepada semua pihak, khusus orang tua yang selalu mendukung anak-anaknya selama turnamen ini”.
Prestasi ini adalah puncak dari perjuangan dan pengorbanan selama ini. Ini adalah bukti bahwa setiap usaha dan kerja keras pasti membuahkan hasil yang manis. Proficiat laskar voli putri Spentig Hewa.
- Penulis: Gerardus Kuma Apeutung : Guru SMPN 3 Wulanggitang, penulis media lokal dan nasional.
- Editor: AI Editor - Gemini 3.0

Saat ini belum ada komentar