Kupang, 17 Maret 2025 – Wakil Bupati Kupang, Aurum Obe Titu Eki, S.Ars., M.Ars., menghadiri pembukaan kegiatan Pengabdian Masyarakat Internasional yang digelar oleh Instituto Superior Cristal (ISC) Timor Leste dan STIKes Maranatha Kupang di Desa Manusak, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, NTT.
Acara diawali dengan penyambutan adat berupa pengalungan Tais, kain tenun khas Timor Leste, kepada rombongan Wakil Bupati dan tamu undangan. Para peserta kemudian diarahkan menuju aula dengan iringan tarian tradisional Kili Mau Koko, yang dibawakan oleh mahasiswi ISC Timor Leste.
Mengusung tema “Kolaborasi Internasional untuk Kesehatan Berkelanjutan: Meningkatkan Kesehatan Ibu, Anak, dan Lansia,” kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Plt. Camat Kupang Timur, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang, Kepala Puskesmas Naibonat, Bhabinkamtibmas, serta pimpinan, dosen, dan mahasiswa dari kedua institusi. Hadir pula Kepala Desa Manusak beserta perangkat desa, kader posyandu, dan tokoh masyarakat setempat.
Wabup Kupang: Layanilah Masyarakat dengan Tulus
Dalam sambutannya, Aurum Titu Eki mengungkapkan rasa syukur dan kebanggaannya dapat hadir dalam kegiatan ini. Selain mewakili Bupati Kupang yang berhalangan hadir, ia juga merasa memiliki tanggung jawab besar sebagai Ketua Penggerak PKK Kabupaten Kupang.
“Saya bangga bisa hadir, karena pengabdian masyarakat seperti ini sangat penting untuk kesejahteraan ibu, anak, dan lansia,” ujarnya.
Sebagai salah satu wakil kepala daerah termuda di Indonesia, Aurum mendorong mahasiswa ISC Timor Leste dan STIKes Maranatha untuk tetap bersemangat dalam melayani masyarakat. Menurutnya, meskipun sebagai mahasiswa mereka mungkin masih belajar dan merasa gugup, niat tulus dalam membantu akan selalu menghasilkan dampak positif.
“Membantu orang tidak perlu melihat asal negara atau latar belakangnya. Layanilah dengan hati yang tulus,” tambahnya.
Aurum juga mengapresiasi STIKes Maranatha Kupang yang telah menjadikan Desa Manusak sebagai desa binaan selama lima tahun terakhir. Ia berharap program serupa dapat diperluas ke desa-desa lain di Kabupaten Kupang, yang berjumlah 177 desa/kelurahan.
Sebagai bentuk dukungan terhadap kader posyandu di Manusak, Aurum berjanji akan terus hadir dalam kegiatan yang selaras dengan program PKK. Ia juga menegaskan bahwa mengubah pola hidup masyarakat ke arah yang lebih sehat bukan tugas yang mudah, sehingga memerlukan kerja sama berbagai pihak dengan komitmen yang tulus.
Kolaborasi ISC Timor Leste & STIKes Maranatha
Plt. Ketua STIKes Maranatha Kupang, Muhammad Saleh Nuwa, S.Kep., Ns., M.Kep., dan Wakil Rektor Akademik ISC Timor Leste, Dr. Jacinto de Oliviera Junior, M.Pd., menyampaikan terima kasih atas dukungan Pemerintah Kabupaten Kupang, khususnya Desa Manusak.
Kedua institusi sepakat bahwa sinergi lintas negara diperlukan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan kesehatan. Mengingat kondisi kesehatan di Timor Barat dan Timor Leste memiliki banyak kesamaan, kolaborasi ini diharapkan dapat menghasilkan solusi terbaik bagi masyarakat di kedua wilayah.
Masalah Kesehatan di Desa Manusak.
Plt. Camat Kupang Timur (Yosafat A.B.W Dokoebani, S.STP.,MM) dan Kepala Desa Manusak (Arthur Ximenes, SH) sebagai perwakilan pemerintah desa mengucapkan terima kasih kepada STIKes Maranatha Kupang dan ISC Timor Leste yang memberi perhatian khusus pada masalah kesehatan masyarakat di sana. Secara umum, masalah kesehatan di Desa Manusak dikelompok menjadi dua: masalah kesehatan ibu dan anak dan masalah kesehatan lansia.
Masalah tersebut tergambar juga dalam kegiatan FGD (focus group discussion) yang dilakukan setelah seremonial pembukaan berlangsung. Pada kesempatan FGD tersebut, kader kesehatan dan perangkat desa menyampaikan berbagai persoalan dan tantangan yang dihadapi saat memberi pelayanan langsung kepada masyarakat.
Ketua panitia kegiatan, Awaliyah M. Suwetty, S.Kep., Ns., M.Kep., menjelaskan bahwa setelah FGD, tim dari kedua institusi akan menyusun rencana intervensi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Program ini akan berlangsung selama 17-24 Maret 2025, dengan tahapan implementasi dan evaluasi yang terukur.
Penulis: Saverinus Suhardin (Dosen STIKes Maranatha Kupang)