Larantuka – SMK Sura Dewa Larantuka melalui kelompok teater Bengkel Seni Milenial Suradewa School Vocational kembali unjuk kreativitas di ajang Festival Teater Pelajar Flores Timur 2025. Tahun ini, mereka menggarap naskah yang mengajak penonton menyelami dunia remaja dan memahami mengapa generasi muda kerap dilanda rasa galau.
Pembina ekstrakurikuler teater SMK Sura Dewa Larantuka mengungkapkan bahwa proses reading bersama para siswa menjadi pengalaman unik. “Sebagai guru, saya harus ikut merasakan bagaimana menjadi remaja lagi, bahkan ikut memahami tren yang mereka ikuti. Tahun ini, rekomendasi musik yang muncul adalah Bernadya—bukan ‘garam dan madu’ seperti orang tua zaman dulu,” ujarnya sambil tersenyum.
Pengalaman ini mengingatkannya pada tahun 2022 saat menggarap naskah “Main Gila”. Meski hanya terpaut beberapa tahun, perbedaan generasi dan tren begitu terasa. Awal tahun ini, misalnya, para siswa tengah heboh dengan tren Velocity—meski tak ada yang bisa menjamin tren tersebut akan bertahan hingga September.
Namun, di tengah perubahan zaman, ada hal-hal di kota Larantuka yang tetap sama. Tradisi pesta yang kebablasan, fanatisme berlebihan terhadap sepakbola, hingga fenomena FOMO (Fear of Missing Out) yang seolah dinormalisasi meski telah menelan banyak korban.
Melalui pementasan teater, SMK Sura Dewa Larantuka berharap dapat menghadirkan kritik sosial yang dibalut jenaka. “Kami ingin mengajak masyarakat berpikir lebih kritis, tapi tetap bisa menikmatinya dengan cara yang ringan,” tutup sang pembina.


















