Larantuka – Pentingnya teater pelajar semakin terasa ketika panggung menjadi ruang ekspresi bagi generasi muda. Bengkel Seni Milenial (BSM) Suradewa School Vocational Larantuka kembali menghadirkan karya terbaru yang mengangkat tema remaja menjelang Festival Teater Pelajar Flores Timur 2025.
Dalam naskah terbarunya, BSM menyoroti realitas pendidikan dan kegelisahan remaja. Sebuah potongan dialog menyindir, “Bahkan mereka tidak tahu kalau kami main teater. Iya kalau urusan dana BOS, pasti semangat.” Kalimat tersebut menggambarkan keresahan peserta didik yang sering merasa luput dari perhatian, sementara birokrasi pendidikan kerap lebih dominan.
BSM sebelumnya sukses membawakan karya berjudul Main Gila pada tahun 2022, yang kemudian terpilih masuk dalam Antologi Naskah Teater Anak dan Remaja Dewan Kesenian Jakarta. Karya tersebut bahkan dipentaskan di Flores Timur hingga Jakarta, sebuah pencapaian besar bagi komunitas seni kecil di daerah.
Menurut para pegiat BSM, pentingnya teater pelajar terletak pada kemampuannya menghadirkan suara remaja secara jujur. Persoalan remaja yang terus berubah dari tahun ke tahun membutuhkan media ekspresi yang relevan. Teater tidak harus menjadi solusi, melainkan ruang dialog antara remaja, masyarakat, dan kehidupan itu sendiri.
“Yang lebih paham dunia remaja adalah remaja itu sendiri. Teater menjadi jembatan, tempat mereka berbicara tanpa digurui,” ungkap salah satu penggerak BSM.
Dengan semangat itu, Bengkel Seni Milenial SMK Suradewa siap tampil dalam Festival Teater Pelajar Flores Timur 2025. Panggung mereka diharapkan bukan hanya sekadar pertunjukan, tetapi juga refleksi atas pentingnya teater pelajar sebagai sarana mendengar, memahami, dan merangkul suara generasi muda.


















