Komitmen untuk menumbuhkan minat baca anak sejak dini terus digelorakan lewat Giat Literasi Daru Quthny Blangpidie . Salah satu inisiatifnya diwujudkan melalui Les Baca ACIL (Anak Cinta Literasi) yang digagas oleh Bunda Kasih, seorang guru dan trainer yang telah berkiprah lebih dari 20 tahun di dunia pendidikan anak.
Sebagai owner Daru Quthny yang saat ini sudah memiliki lisensi untuk membuka Les baca ACIL, Bunda Kasih memiliki misi besar untuk mewujudkan generasi Indonesia yang cinta membaca, belajar dengan bahagia, serta tumbuh dengan percaya diri.
“Membaca bukan sekadar kemampuan, melainkan bekal hidup yang membentuk karakter, logika, dan imajinasi anak.” ungkap Bunda Kasih dalam unggahan media sosialnya.
Melalui program Les Baca ACIL , anak usia 4–8 tahun diajak mengenal dunia literasi dengan cara yang asyik, menyenangkan, dan efektif . Metode pembelajaran yang dikembangkan berfokus pada pengalaman belajar yang membuat anak merasa gembira sekaligus termotivasi untuk terus membaca.
Program ini diharapkan dapat menjadi langkah nyata dalam menanamkan budaya literasi sejak dini. Dengan dukungan orang tua dan lingkungan, Giat Literasi Daru Quthny Blangpidie optimis mampu mencetak generasi yang cerdas, berkarakter, dan berdaya saing tinggi.
Bunda Kasih pun mengajak masyarakat luas, khususnya para orang tua, untuk mendukung gerakan ini. “Yuk bergabung bersama kami, mari tumbuhkan cinta literasi sejak usia dini”, ajaknya penuh semangat.