Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Cabang Wulanggitang menggelar Konferensi Kerja Cabang PGRI Wulanggitang Tahun 2025 untuk memilih pengurus baru karena masa bhakti pengurus periode 2021 – 2025 akan berakhir.
Konferensi yang dilaksanakan di Posko Karitas Keuskupan Larantuka, Desa Konga, Kecamatan Titehena, Sabtu, 29 November 2025, memilih Kristina Sabu Punang, S.Pd sebagai Ketua PGRI Cabang Wulanggitang periode 2025 – 2030. Dalam pemilihan secara musyarawarah mufakat ini juga disepakati komposisi pengurus inti yaitu Wakil Ketua Linus Lalun, Sekretaris Gerardus Kuma Apeutung, Wakil Sekretaris Emanuel Tupen Bara, Bendahara Karolina Umbu.
Konferensi kerja cabang tahun 2025 digelar dengan tema ”Teguh Dalam Wadah, Tulus Mencerdaskan Bangsa” bertujuan mempererat persatuan anggota PGRI guna memurnikan semangat sebagai guru dalam mencerdaskan anak bangsa di tengah bencana erupsi gunung Lewotobi Laki-laki.

Tema ini mengandung harapan konferensi kerja tahun 2025 dapat memperkuat solidaritas, kekompakan, dan ketahanan internal organisasi PGRI Cabang Wulanggitang. Dengan membangun kekuatan internal, dampak erupsi gunung api Lewotobi dapat diatasi secara bersama dalam wadah organisasi PGRI.
Di tengah bencana erupsi gunung Lewotobi, guru – guru yang tergabung dalam wadah PGRI Wulanggitang tidak patah semangat tetapi tetap berkomitmen dalam menjalankan tugas utama sebagai pendidik. Tugas untuk mencerdaskan generasi penerus bangsa tidak boleh berhenti karena rusaknya fasilitas, sarana dan prasarana pendidikan yang diterjang erupsi gunung Lewtobi Laki-laki.
Walau terkena dampak, dunia pendidikan tetap menjadi sarana pemulihan bencana erupsi gunung Lewotobi Laki-laki. Dan di tangan para gurulah, anak-anak Wulanggitang dituntun keluar dari kondisi suram bencana gunung Lewotobi Laki-laki menuju nyala cahaya masa depan yang cemerlang. Karena itu guru harus menunjukkan semangat pantang menyerah dalam menjalankan tugas sebagai pendidik. Itulah bukti ketulusan guru dalam mencerdaskan bangsa.
Konferensi kerja cabang tahun 2025 ini diikuti pengurus cabang, pengurus ranting Boru, Hokeng, dan Hewa, dan utusan guru yang tergabung dalam PGRI dari masing-masing satuan pendidikan. Hadir dalam kesempatan tersebut Plt. Camat Wulanggitang, Karolus Kelemur, S.Pt, Sekretaris PGRI Kabupaten Flores Timur, Fandi Setyfanto, S.Pd bersama pengurus PGRI Kabupaten Flores Timur, dan Pembina PGRI Cabang Wulanggitang, Gaspar L. Tukan, S.Pd.
Kegiatan konfercab dimulai pkl. 10.00 yang diawali acara penyambutan rombongan undangan dengan pengalungan selendang kepada Plt. Camat Wulanggitang, Sekretaris PGRI Kabupaten Flores Timur, Pembina PGRI Cabang Wulanggitang, dan Ketua PGRI Cabang Wulanggitang. Kegiatan konfercab tahun 2025 kemudian dibuka oleh Plt. Camat Wulanggitang.
Dalam sambutannya, Plt. Camat Wulanggitang, Karolus Kelemur mengapresiasi pelaksanaan konfercab sebagai memontum penting untuk mengevaluasi program kerja dan merumuskan arah kebijakan organisasi ke depan. Lebih jauh Karolus mengharapkan agar forum ini dapat merumuskan kebijakan untuk memajukan pendidikan yang sejalan dengan visi pembangunan daerah Kabupten Flores Timur dalam lompatan produktivitas semua sektor kehidupan dengan 20 program unggulan termasuk bidang pendidikan yaitu future school dan lompatan narasi dan literasi.
”Atas nama pemerintah Kecamatan Wulanggitang, saya menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya konferensi ini. Pemerintah berharap agar konferensi ini menjadi wadah untuk menguatkan organisasi, meningkatkan kualitas pendidikan, dan meningkatkan profesionalisme guru, ” kata Karolus.
Setelah konferensi kerja dibuka, dilakukan sidang pleno I yang dipimpin oleh Ketua PGRI Cabang Wulanggitang dengan agenda pembahasan jadwal kegiatan dan tata tertib konfercab. Pada pleno II, dilakukan laporan pertanggungjawaban pengurus Cabang PGRI Wulanggitang periode 2021 – 2025. Peserta konfercab lalu diberi kesempatan memberi tanggapan terhadap laporan pertanggungjawaban tersbut yang diwakili oleh pengurus ranting dari tiga ranting yang ada di Cabang PGRI Wulanggitang. Dalam tanggapannya, ketiga ranting menyatakan menerima laporan pertanggungjawaban pengurus Cabang PGRI Wulanggitang masa bhakti 2021 – 2025.
Pada sidang pleno III yang dipimpin oleh pengurus PGRI Kabupaten Flores Timur, dilaksanakan pemilihan pengurus Cabang PGRI Wulanggitang periode 2025 – 2030. Pengurus terpilih kemudian mengucapkan sumpah dan janji sebelum dilantik oleh Sekretaris Bidang Pemberdayaan Perempuan PGRI Kabupaten Flores Timur, Maria M. Y. Hallan.
Tongkat estafet kepemimpinan pengurus PGRI Cabang Wulanggitang resmi beralih ke pengurus baru dengan dilakukan penyerahan jabatan dari Ketua lama Eduardus Pope Ana Sayang kepada Ketua baru Kristina Sabu Punang.
Setelah penyerahan jabatan, Ketua lama, Eduardus Pope Ana Sayang menyampaikan bahwa sebagai rumah bagi para guru, PGRI adalah merupakan wadah guru menyalurkan aspirasinya. Karena itu kepemimpinan boleh berganti tetapi semangat perjuangan akan tetap sama.
”Pengabdian kami selama ini adalah sejarah panjang bergerak bersama. Terima kasih dan mohon maaf. Mari kita dukung pengurus terpilih untuk melanjutkan perjuangan ini,” kata Edward.
Setelah resmi menjabat, Ketua PGRI Cabang Wulanggitang terpilih, Kristina Sabu Punang menyampaikan ucapan terima kasih kepada anggota PGRI Cabang Wulangitang atas kepercayaan yang diberikan padanya. Kris Punang menyadari bahwa menjadi ketua PGRI adalah beban yang berat. Namun akan menjadi ringan kalau didukung oleh pengurus dan anggota.
”Terima kasih sudah memberi kepercayaan kepada saya. Ini tugas berat. Dan beban ini akan ringan kalau ada dukungan dari semua anggota PGRI Cabang Wulanggitang. Dan kepada bapa ibu pengurus, mari kita bekerja sama. Program kerja organisasi akan berjalan dengan baik kalau ada kerja sama dan pengorbanan dari kita,” kata Kris Punang.
Sementara itu Pembina PGRI Cabang Wulanggitang, Gaspar L. Tukan mengharapkan agar pengurus baru harus membangun kolaborasi dan menjaga komitmen dalam menjalankan roda kepemimpinan organisasi PGRI Cabang Wulanggitang. Menurut Gaspar, tantangan guru ke depan semakin kompleks. Karena itu perkuat solidaritas internal pengurus dan jaga kekompakan anggota PGRI. Jadikan PGRI sebagai rumah bersama semua guru, wadah untuk meneguhkan komitment dalam mencerdaskan bangsa.
”Saya berharap, pengurus baru ini bisa membuat program-program pengembangan profesi guru untuk meningkatkan kapasitas guru guna menghadapi tantangan eksternal organisasi maupun tantangan dalam mencerdaskan anak bangsa,” kata Gaspar Tukan.


















