TBM Palo Porong – Agnes Aron Utapara atau biasa disapa dengan nama ‘Iren’, dan Theresia Jedoburan Aran atau biasa disapa dengan nama ‘Rianty’ adalah peserta didik SMPN 3 Tanjung Bunga Kelas VII yang juga merupakan anggota aktif dari komunitas Literasi luar sekolah ‘TBM PALO PORONG KOLIDATANG’. Komunitas TBM Palo Porong ini sendiri berada di Desa Kolaka Kecamatan Tanjung Bunga-Flores Timur. Komunitas ini didirikan dan sangat aktif menjalankan kegiatan literasi sejak Tahun 2019 sampai hari ini. Komunitas ini menjadi wadah belajar di luar sekolah bagi segenap pelajar di Desa Kolaka dalam bingkai giat Literasi.
Iren dan Rianty yang merupakan anggota aktif dari komunitas ini berasal dari Desa ‘Nawokote (Duang)’ Dan ‘Desa Watobuku’. Sejak tamat dari jenjang Pendidikan Sekolah Dasar pada bulan Juli Tahun 2024 kemarin, mereka berdua memilih untuk melanjutkan pendidikan sekolah menengah di SMPN 3 Tanjung Bunga, mengikuti salah satu anggota keluarga mereka yang kebetulan menjalani profesi sebagai tenaga pendidik/guru di sekolah SMPN 3 Tanjung Bunga.
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa, Nawokote (Duang) dan Watobuku merupakan dua Desa yang juga terdampak dari erupsi gunung api Lewotobi. Fenomena bencana alam ini tentuhnya menghadirkan derita bagi keluarga mereka berdua. Menghadapi bencana alam yang terjadi, kedua orang tua dari mereka terpaksa mengungsi ke Desa Bama. Khusus kedua orang tua dari Rianty baru kembali ke kampung halaman mereka pada beberapa hari yang lalu, sedangkan kedua orang tuanya Iren masih bertahan di tempat pengungsian karena letak desa mereka sangat dekat dengan gunung Lewotobi.
Kendatipun kedua orang tua mereka selamat dari bencana alam ini, namun derita lain yang mereka hadapi yakni kesulitan dalam hal financial ekonomi karena kedua orang tua mereka meninggalkan kampung halamannya dan berpindah ke lokasi pengungsian. Nas-nya lagi, fenomena bencana alam yang terjadi ini menambah derita bagi keluarganya Iren karena rumah mereka mengalami kerusakan berat.
‘Iren dan Rianty’ akan menjalani hari raya Natal dan Tahun Baru dalam suasana yang akan berbeda dari teman-temannya yang lain. Mungkin bisa dikatakan bahwa mereka akan merayakan hari raya besar ini dalam keadaan suasana hati berbalut duka. Mungkin juga awal semester depan nanti dalam pembelajaran, mereka pasti mengalami berbagai keterbatasan karena akan mengalami sebuah sikon baru kehidupan ekonomi keluarga mereka. Oleh karena itu pada hari ini (Selasa/17 Desember 2024) sebelum memasuki masa liburan akhir semester, teman-temannya dalam komunitas belajar luar sekolah TBM Palo Porong Kolidatang berinisiatif untuk memberikan sedikit dari apa yang mereka miliki untuk kedua temannya ini. Untuk tahap pertama, anak-anak komunitas TBM Palo Porong menyerahkan uluran kasih berupa perlengkapan belajar (buku dan alat tulis).
Penyerahan donasi ini didahului dengan shering/berbagi kisah dari Iren dan Rianty terkait dampak bencana gunung Lewotobi yang terjadi atas keluarga mereka, serta peneguhan dari sesama anggota komunitas. Dalam shering berbagi kisah, tampak nyata di balik wajah mereka berdua berlinang air mata yang tak mampu dibendung, namun semangat yang diberikan oleh teman-teman seanggota komunitas membuat mereka untuk tetap kuat. Komunitas TBM Palo Porong juga berinisiatif untuk menggalang donasi tahap berikutnya untuk kedua anggota komunitas ini setelah masuk liburan nanti, baik dalam bentuk barang ataupun nominal rupiah untuk membantu pemenuhan kebutuhan belajar baik Iren maupun Rianty.
Ketika diminta penjelasan lanjutan dari media, Thomas Are selaku founder dan manager komunitas TBM Palo Porong Kolidatang pun menjelaskan bahwa aksi solidaritas kemanusiaan bertajuk ‘Children Helping Children’ merupakan sebuah program wajib yang dijalankan oleh komunitas manakala ada anggota komunitas ataupun warga lainnya yang mengalami dampak bencana alam ataupun musibah. Program seperti ini menurutnya adalah bagian yang tak terpisahkan dari ‘Literasi’ yang menjadi jiwa dari komunitas. Melalui aksi kemanusiaan ini, peserta komunitas ditempah untuk mewujudkan kepedulian dan solidaritas yang nyata bagi sesama yang membutuhkan.
Ia pun melanjutkan bahwa, uluran kasih yang diberikan ini adalah motivasi dan rasa cinta dari komunitas TBM Palo Porong agar Iren dan Rianty tetap melanjutkan pendidikan pada semester yang baru nanti. Menurutnya, Iren dan Rianty adalah bagian yang tidak terpisahkan dari keluarga besar TBM Palo Porong..duka mereka adalah duka TBM Palo Porong juga.